Akimoto Yasushi, produser AKB48 grup
idola yang populer di Jepang saat ini, mengunjungi Jakarta untuk pertama
kalinya, berpartisipasi sebagai juri finalis anggota JKT48 tahap
pertama pada Selasa (02/11), memberi kesan, dan prospek masa depan di
Indonesia.
"Saya tidak merasa khawatir
membentuk 'group sister' pertama AKB48 di luar negeri, meskipun latar
belakang, dan opini tentAng Indonesia yang mayoritas 90 persen beragama
Islam. Kedepannya, akan banyak dibentuk 'group sister' AKB48 diberbagai
tempat", ujar Akimoto.Banyak orang beranggapan akan menyulitkan karena
perbedaan latar belakang budaya, sejarah, dan postur tubuh. Menurut
saya, semuanya sama karena menyukai musik. Oleh karena itu, saya mencoba
terlebih dahulu di Indonesia, dan pastinya ada beberapa perubahan
didalamnya."
*Memahami karakteristik menyanyi
Dalam babak finalis, Akimoto telah
menyaring sekitar 51 peserta JKT48 diatas panggung. Pertama, penyanyi
yang sangat bagus, bukan yang meniru, namun yang menyanyi dengan caranya
sendiri. Kedua, yang bisa memperkenalkan diri dengan bahasanya sendiri.
Meskipun menggunakan penerjemah, namun dapat mengesankan.
Akimoto berpendapat, dalam menyanyi
pun diperlukan tehnik tarik suara, dan artikulasi sehingga teRcipta
harmoni. "Anda harus belajar berbicara yang baik. Indonesia memiliki
beraneka ragam bahasa, dan budaya. Jika mereka memiliki dasar menyanyi
yang bagus, mereka akan memperlihatkan cara menyanyi yang bagus, dengan
gaya masing-masing."
Lebih lanjut Akimoto menceritakan,
hampir 1/3 peserta yang mengikuti audisi JKT48 termotivasi untuk memberi
kebanggaan pada Ibu, dan Ayah mereka."Kata 'kebanggaan' ini telah hilang
di Jepang, padahal kata ini sangat sering dipakai dikalangan anak muda.
Saya akan menggunakan kata 'Ayah', 'Ibu', dan 'Kebanggaan' dalam
menciptakan lagu", ungkap Akimoto.(JS)
Source: HaloJepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar